Sebagai kampus dengan label Green Kampus, Universitas Klabat (UNKLAB) Airmadidi, memiliki tanggung jawab moral untuk mewujudkan kampus yang betul-betul hijau dan ramah lingkungan. Semakin berkembangnya penghuni kampus dengan ribuan mahasiswa yang tinggal di asrama dan tidak kurang 50 keluarga dosen dan staf yang tinggal di area kampus, tentu saja Universitas Klabat perlu memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan sampah.

Menurut pengakuan Wakil Rektor III Unklab, Dr. Joppy Rondonuwu, meskipun Unklab swakelola sampah namun Unklab tetap memberikan kontribusi pula pada pengelola sampah di kabupaten Minahasa Utara. Saat ini Unklab memiliki tempat pengolahan sampah di mana di tempat itu sampah dipilah-pilah namun sampah organik belum dimaksimalkan penggunaannya.

Setelah dua kali mengadakan pertemuan dengan pengurus LSM Pelita Klabat sekaligus meninjau lokasi pengolahan sampah dan juga lahan pertanian, kedua belah pihak sepakat untuk bersama mengelola sampah yang kemudian sampah organiknya akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang langsung akan diimplementasikan ke pertanian.

Pada hari selasa (27/12/2016) Wakil Rektor III Unklab bersama ketua LSM Lampera Handry Sigar, melihat contoh kotak Felita (Fermentasi Limbah Rumah Tangga) di sekretariat LSM Pelita Klabat, Direktur Umum Program LSM Pelita Klabat Tjokro Sinarjo bersama ketua LSM Pelita Klabat H. Najoan dan sekretaris LSM Pelita Klabat Sandrina Kere memberikan penjelasan mengenai visi misi LSM Pelita Klabat dan juga menunjukkan contoh media tanam yang terdapat di dalam ruangan sekretariat yang ditanami dengan sayur kangkung, bayam merah, pitsai dan bawang merah.

Setelah dari sekretariat Peliita Klabat, rombongan menuju ke kampus seluas lebih 50 hektar di Universitas Klabat, menyaksikan lahan pertanian mahasiswa student labor sekaligus meninjau lahan lokasi pengolahan sampah.

Diharapkan program kerjasama ini akan mulai berjalan pada bulan Januari 2017 dan bilamana ini berjalan dengan baik, akan merupakan percontohan di Indonesia Kawasan Timur.